
Di Tahun 90an ia berkibar bersama band rock Sahara. Namanya kemudian dikenal di kalangan musisi karena berhasil menyeruak sebagai seorang bass heroes meski kala itu trend musikindustri di negara ini sedang berkiblat ke gitar. Belasan tahun berlalu, wajahnya tak lagi muncul di belantika musik industri seperti masa dulu. Namun ia tetap eksis sebagai seorang musisi dan tentunya sebagai seorang bass rock heroes diantara kepungan bass heroes lain yang hampir selalu berorientasi ke jazz. Kliniknya selalu ditunggu dimanapun ia akan tampil. Seperti kata penyanyi Syahrini, 'Alhamdulillah ya sesuatu banget', ketika akhirnya staff Musisi.com, Andunk, berhasil menginterview salah satu bassist rock legendaris Indonesia ini.
Janji interview ini berhasil direalisasikan pada saat kedatangan mas Ahmad Sebastio (bassist SAHARA) ke Diana Musik Jogjakarta dalam Rangka Tour Clinic bersama Gillmore & Ampifier Behringer 2011.
Berikut petikan hasil wawancara Andunk dengan Ahmad Sebastio (Sahara).
_______________________________________________________________________
Wawancara : Andunk
Pertanyaan ini mungkin sudah sering banget ditanyakan ke mas tapi saya kembali bertanya agar hasil wawancara ini bisa tetap dibaca oleh semua orang setidaknya dalam waktu 5-10 tahun kedepan.
Kapan anda mulai belajar main musik?
Saya Belajar Bass sejak kelas III SMU.
Siapa yang menginspirasi untuk bermusik pada saat itu?
Pada dasarnya semua pemain Bass jadi inspirasi saya. Awalnya sih karena terpaksa aja. Saat itu ada festival band dimana saya bermain drum tapi ternyata ada drumer yang lebih jago dari saya, ya sudah deh saya akhirnya maen bass aja.
Belajar Musik dgn siapa, otodidak atau pernah sekolah musik?
Otodidak
Coba ceritakan proses yang dilalui sampai bisa menghasilkan karya bersama Sahara dan dikenal orang banyak?
Awalnya karena pertemanan dan pergaulan di komunitas, karena saya adalah orang yang nggak pernah memilih-milih untuk berteman, mau orang bener kek, ga bener kek, yaa saya ajakin bergaul aja. Karena semuanya merupakan referensi buat saya. Nah karena pertemanan juga lah saya bisa bergabung menjadi bassist SAHARA, waktu itu band SAHARA udah terbentuk duluan. Nah, saya yang gantiin pemain Bass nya. Jadi klo ditanya Sahara tuh sebenarnya personel aslinya sih udah ga ada ehehehe…. Sebenarnya si Richard (ex Drumer Pas Band) lah yang menjadi pendiri Sahara. Dia juga yang ngomong ke saya, untuk gabung dan nerusin jadi bassist di Sahara.
Mengapa kemudian anda memutuskan untuk menjadi bassist professional?
Yaa jadinya keterusan, karena saat mencoba bermain Bass dan sampe sekarang saya sangat menyukai instrumen ini... ya udah deh saya mutusin maen bass aja.
Apa yg dicari dengan bermain musik/ menjadi musisi? Kepuasan pribadi atau pengen terkenal?
Hmmm..... Sebenarnya buat saya pribadi maen musik itu adalah suatu kepuasan dan saya mungkin adalah salah satu manusia yang disayang sama Tuhan kali yah.... karena tidak semua orang bisa dikasih kemampuan untuk bermain musik. Jadi saya bisa bilang semua musisi itu adalah orang yang disayang lebih oleh Tuhan karena sudah dikasih kemampuan lebih dari yang laen. Dimana.. pada saat kita bermain musik kita lebih bermain dengan Hati ...dengan Jiwa... Ya gitu deh.
Menurut mas, apa perbedaan yang paling mencolok di dunia musik antara zaman dimana anda mulai berproses dengan zaman sekarang?
Sekarang sdah canggih banget yah... Jauh banget sama zaman dulu yang masih serba analog.
Lalu apa pendapat anda mengenai perkembangan teknologi di bidang musik saat ini?
Tuk sekarang dengan zamannya era digital tuh udah sangat membantu sekali buat musisi-musisi kita. Tapi dengan catatan kita jangan sampai diperbudak sama teknologi digital itu sendiri. Contoh kasus, zaman dulu tuh yaa... Waktu kita take (rekaman) kalau ada salah tuh harus diulang dari depan lagi, kalaupun ada yang disambung yaa disambung ajah. Tidak ada istilah 'copy paste'. Kalau zaman sekarang mah tinggal copy paste aja. Sebenarnya jika didengarkan lagi secara detail 'feel' nya pasti jauh berbeda, mungkin feel nya lebih dapat yang bermain dengan analog dibanding digital.
Mengapa bassist yang berpredikat heroes (master) itu lebih di dominasi dari genre jazz dan sejenisnya? Apakah bassist genre rock itu memang sudah terlalu umum?
Ohh saya kurang sependapat dengan anggapan kalo bassist dari genre Jazz tu dikatakan lebih jago, mungkin karena cuma mereka sering terekpose aja. Tapi pada dasarnya Sound bass mereka (dari genre jazz) tuh hampir sama semua. Dengerin si bassis A maen ama si Bassis B yang maen sama aja Sound nya, jadi tidak ada ciri khas nya. Nah liat aja bassist yang bergenre Rock pasti gampang di kenali karena rata-rata mereka punya ciri dalam permainan dan sound.
Bassist favorit anda di era dulu dan sekarang??
Semua Bassist adalah Favorit saya, termasuk kamu pun (Andunkz) juga favorit saya hehehe....
Alat/efek yang digunakan sekarang??
Bass merk Schecter & Gillmore.
Merk bass yg pertama kali digunakan?
Contra Bass Custom buatan Cikapundung ehehehe…..
Apa kesibukan diluar ngeband bersama Sahara?
Saya kerja di Tiga Negeri – Bandung, selain itu saya keliling di beberapa kota tuk menjadi Bass Clinican Schecter & Gillmore
Ada keinginan untuk buat band side project atau album solo bass?
Nah, ini sekarang lagi dalam proses, kebetulan udah jadi 3 lagu... mudah-mudahan secepatnya bisa selesai lah.
Pernah berkolaborasi dgn musisi/ bassist siapa saja yang menurut mas itu adalah kolaborasi yang tak kan terlupakan?
Semuanya bagi saya adalah kolaborasi yang tak akan terlupakan, termasuk duet sama Andunkz pun saya juga pengen ehehehe.... Karena masing-masing punya keunikan dan kesan tersendiri. Tapi kalau buat saya pribadi yang paling berkesan saat bisa berkolaborasi dengan musik Etnik.
Ada cita-cita pribadi yang belum kesampaian?
Kalau cita-cita saya pribadi sih pengen buat suatu kolaborasi dengan seluruh bassist di Indonesia, membuat sebuah band yang mana semua unsur instrument seperti Drum, Gitar, Vokal itu di Cover ama bunyi bass, jadi band yang isinya all about bass.
Apa harapan anda untuk dunia permusikan Indonesia?
Kedepannya bisa lebih baek, persaingan musik makin ramai namun bersaing secara sehat & semoga musik Rock bisa kembali bangkit dan ramai seperti dulu lagi.
Pesan buat temen-temen yang berminat terjun untuk menjadi musisi / bassist agar bisa tetap eksis seperti anda?
Harus banyak Latihan, wajib melakukan Fingering tiap hari minimal sejam biar jari-jari terbiasa dengan dawai bass.