
Artis : Metallic Ass
Album : Thrash Metal 1983
Genre : Thrash Metal
Produser : Metallic Ass
Label : Manna Wasalwa Records
Rilis : Mei 2011
Editor Rating (1 - 5) : 
____________________________________________
Di Indonesia, musik Thrash Metal saat ini kurang begitu bergema karena tergerus oleh perubahan trend. Bahkan di scene metal tanah air pun genre ini makin tersingkir oleh kehadiran death metal, modern metal, dan grindcore yang mampu berkembang karena solidnya komunitas. Namun semangat Metallic Ass tak surut untuk merilis album Thrash Metal 1983 yang menghidupkan kembali nostalgia bermusik ala Big Four : Metallica, Megadeth, Slayer, dan Anthrax.
Nama Metallic Ass seolah menggambarkan bahwa band yang dibentuk oleh 4 musisi asal Yogyakarta ini memang mengusung genre thrash metal dengan influence Metallica. Dengan formasi Denizone (vocal, bass), Khemal (R gitar), Denny (L gitar), dan Bable(drum), 4 pemuda asal Yogyakarta ini memberi judul Thrash Metal 1983 pada album perdana ini. Judul tersebut seperti mengingatkan lagi tahun dimana bendera thrash metal mulai dikibarkan Metallica saat merilis album legendaris Kill 'Em All.
Album ini berisi 10 buah (terdiri dari 9 buah lagu dengan vocal dan 1 buah lagu instrumental) lagu full thrash metal dengan tempo yang seragam. Pendengar seperti tak diberi kesempatan untuk mengistirahatkan adrenalin. Apalagi di album ini juga terdapat 1 lagu cover dari Metallica yang berjudul Four Horsemen. Selain menjanjikan musik thrash metal tahun 80an, kekuatan album ini juga terletak pada liriknya yang bertema sosial dan cukup aktual. Setidaknya itu bisa tecermin dari pemilihan judul-judul lagunya seperti Aku Benci Bis, Cintaku Dibawa Lari Motor India, Gempa Susulan, Asu! Parkirnya Sepuluh Ribu!, dan Kehabisan Pulsa. Namun kualitas lirik juga didukung oleh kemampuan bermusik diatas rata-rata.
Lagu yang paling kuat dalam album ini bisa kita dengar pada lagu Thrash Metal 1983 dan Cintaku Dibawa Lari Motor India yang sangat menarik karena menggabungkan hal yang kurang sinkron antara lirik patah hati dengan nuansa komedi, namun dikemas thrash metal. Asu! Parkirnya Sepuluh Ribu! juga menjadi hits dengan kekuatan baik di lirik maupun musiknya yang agresif. Musik yang terdapat di album ini hampir semuanya lebih menjanjikan kepuasan pada riff-riffnya namun kurang menjanjikan pada part-part solo gitarnya yang terdengar kurang variasi antara lagu satu dan lainnya.
Album ini cukup menjanjikan adrenalin dan kualitas baik dari lirik maupun musiknya. Namun 10 buah lagu yang dengan tempo cepat yang seragam tanpa menghadirkan solo gitar yang anthemic membuat pendengar bisa merasa bosan andai saja tidak dilengkapi oleh lirik lagu yang menarik. Hal yang positif meski mengusung thrash metal, namun ciri kedaerahan masih tetap ditampilkan pada lirik dan musiknya terutama pada track Istimewa yang menggambarkan betapa spesialnya propinsi Yogyakarta. Namun sayangnya ciri kedaerahan tidak melebur ke dalam musiknya. Padahal alangkah menariknya bila ciri kedaerahan juga ditampilkan pada part solo gitar seperti yang dilakukan Marty Friedman ketika memasukkan unsur Jepang ke dalam solo-solo gitar di album Megadeth.
____________________________________________
Metallic Ass : http://www.facebook.com/bokongmetal